Bait Allah

1 Korintus 3:17  Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.

Siapa, atau apa, Bait Allah itu? Dengan tindakan atau gaya hidup atau kata-kata yang bagaimanakah “Bait Allah” ini dapat dihancurkan?

Pemahaman yang paling mendalam dan umum dari teks kita menyatakan bahwa dalam hal ini Paulus berbicara tentang tubuh kita masing-masing sebagai Bait Allah atau tempat kediaman Roh Allah (1 Korintus 3:16). Jika kita menghancurkan “Bait Allah”ini melalui cara hidup kita (misalnya, melalui pencemaran seksual) atau sesuatu yang kita masukkan ke dalam tubuh kita (misalnya alkohol, obat bius, tembakau, narkotika, kerakusan) atau apa yang kita lakukan terhadap tubuh kita (misatnya, bunuh diri, maka kita akan menjadi sasaran penghakiman Allah yang akhir dan menghancurkan. Karena tubuh kita diciptakan oleh Allah dan merupakan sasaran pekerjaan penebusan Allah, tubuh kita itu suci dan tidak seharusnya kita hancurkan dengan cara semacam ini.

1 Kor 3;16 , mengatakan Roh Allah diam di dalam kamu. Ini luar biasa. Dalam Perjanjian Lama, Bait Allah merupakan tempat dimana Allah yang MahaTinggi berjanji untuk menemui umatNya Israel. Mereka boleh datang ke bait Allah dan Allah Maha Tinggi akan menjumpai mereka. Allah yang Mahatinggi tidaklah berdiam di dalam keempat tembok bangunan bait Allah.

Tetapi hanya di tempat khusus dalam ruangan Mahakudus , disitulah Allah berdiam. Ketika Salomo selesai mendirikan rumah TUHAN dan istana raja dan membuat segala yang diinginkannya, maka TUHAN menampakkan diri kepada Salomo untuk kedua kalinya seperti Ia sudah menampakkan diri kepadanya di Gibeon.

Firman TUHAN kepadanya: “Telah Kudengar doa dan permohonanmu yang kausampaikan ke hadapan-Ku; Aku telah menguduskan rumah yang kaudirikan ini untuk membuat nama-Ku tinggal di situ sampai selama-lamanya, maka mata-Ku dan hati-Ku akan ada di situ sepanjang masa (1 Raja 9:1-3).

Allah berdiam di dalam bait Allah yang dibangun oleh Salomo. Bait Allah yang dibangun oleh Salomo sudah dihancurkan dan dibangun kembali oleh Herodes.

Di dalam Perjanjian Baru, tidak lagi dikatakan bahwa Allah berdiam di dalam bait Allah. Bait Allah sekarang hanya tinggal bangunan saja. Di dalamnya sudah tidak ada upacara korban. Bait Allah di Yerusalem sekarang hanya menjadi obyek wisata. Lalu Allah berdiam dimana? Paulus mengatakan, Roh Allah diam di dalam kamu. Allah yang Mahatinggi berdiam di dalam diri kita. Kita adalah baitNya yang kudus.

1 Korintus 6:19  Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?

Ketika Paulus mengatakan tubuh kita adalah bait Roh Kudus, kata bait yang dipakai adalah naos. Ini berarti tubuh kita adalah ruang mahakudus yang didiami oleh Roh Kudus. Maka, bagaimana mungkin kita menyerahkan tubuh kita untuk percemaran? Bahkan sekalipun satu hari, tubuh kita akan berhenti berfungsi dan kembali ke tanah, tapi ingat seperti yang Paulus katakan dalam ayat 14, bahwa Dia akan membangkitkan tubuh kita dari kematian dan mengubahnya dengan tubuh kemuliaan (lih. 1Tes. 4:13-18). Dengan demikian betapa berartinya tubuh kita ini. Adalah suatu dosa kalau kita mencemari tubuh kita misalnya dengan percabulan, dll. 

Allah tidaklah berdiam dalam awan yang tidak terhampiri. Allah tidak lagi tinggal dalam ruangan sebuah bait Allah, namun Allah tinggal dalam diri kita. ini luar biasa. Kita tidak pernah mendengar bahwa ada kepercayaan atau agama mengatakan bahwa Allah tinggal di dalam diri mereka. Namun inilah yang terjadi atas diri kita. Betapa besarnya kuasa yang diberikan oleh Allah kepada kita. Betapa besarnya anugerah yang Allah berikan. Tetapi juga betapa besarnya tanggung jawab kita untuk menjaga bait Allah ini, menjaga kesehatannya, menjaga agar tubuhnya dikuasai oleh Roh Allah, menjaga agar tidak dipakai untuk berbuat dosa.

Kita bertanggung jawab menjaga secara fisik dan secara spiritual atas bait Alah ini. Karena tubuh kita adalah bait Allah, maka kita bertanggunggjawab menjaga kesehatannya. Jangan dirusak oleh pola hidup yang tidak bertanggung jawab. Orang Kristen yang tidak menjaga kesehatan tubuhnya, berdosa kepada Tuhan. Dosa itu bukan hanya pelanggaran terhadap hukum Allah. Dosa juga adalah ketika kita tahu yang baik dan tidak melakukannya, maka kita berdosa. Pada waktu kita tahu bahwa tubuhmu adalah bait Allah namun tidak menjaga kesehatannya, maka saudara berdosa.

Kita sudah diberikan iman keselamatan dan itulah yang menjadi dasar. Kita sekarang sedang membangun di atas iman itu sebuah kehidupan. Pertanyaannya adalah, kehidupan seperti apakah yang kita bangun diatas dasar iman tadi? apakah kehidupan yang dikuasai oleh Roh Kudus ? ataukah kehidupan yang dikuasai oleh si aku? Kalau hidup kita dikuasai oleh si aku selama kita hidup, itu artinya kita ini manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus. Dan kalau kita terus berada dalam kondisi seperti ini, maka jangan kaget kalau suatu waktu kita sama seperti yang digambarkan oleh Paulus, yakni kita seperti puntung yang ditarik dari api. Diselamatkan, namun kondisinya buruk, karena tidak hidup secara rohani selama di dunia ini.

Tubuh kita bukan milik kita.Ketika firman Tuhan mengatakan, tubuhmu adalah bait Roh Kudus, maka itu artinya, tubuh kita ini adalah milik Allah. Tubuh kita menjadi milik Allah karena sudah dibeli oleh Kristus. Inilah prinsip hidup yang kita harus pegang dalam menjalani hidupmu sehari hari. Status kita bukan lagi seperti dulu, yang bebas untuk berbuat dosa. Status kita sekarang adalah sudah dibeli oleh Kristus. Dirimu bukan milikmu sendiri lagi tetapi milik Kristus. Status kita bukan lagi sebagai orang yang tidak punya tuan. Kita telah dimiliki oleh Kristus.

Postingan Populer