Akui Saja
Akui Saja
Amsal 28:13 Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.
Tidak mudah untuk mengakui kesalahan, banyak orang takut mengakui kesalahan karena berpikir bahwa ada konsekuensi berat yang harus dijalaninya, tetapi Firman Tuhan berkata ketika kita mengakui dan meninggalkannya maka kita akan disayangi.
1 Yohanes 1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Sejak Manusia jatuh ke dalam dosa, manusia lebih cenderung tidak mau mengakui kesalahannya, malah cenderung menyalahkan orang lain. Ketika Adam melakukan Kesalahan, justru ia menyalahkan Tuhan Dan Hawa. Ketika Kain membunuh Habel adiknya, Firman Tuhan kepada Kain: “Di mana Habel, adikmu itu?” Jawabnya: “Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?”
Walau sulit namun ketika kita mengakui kesalahan kita maka Tuhan akan mengampuni dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Mazmur 51 adalah mazmur pertobatan Raja Daud. Walaupun Daud adalah seorang pemimpin bangsa pilihan Tuhan, ia bukanlah manusia yang kebal dengan dosa. Setelah Daud sadar maka ia melakukan langkah-langkah ini:
Pertama, ia mengakui kesalahan dan memohon pengampunan kepada Tuhan;
kedua, memulihkan hubungan secara horizontal dengan mengakui kesalahannya di depan sesama manusia;
ketiga, Daud menjaga diri agar tidak jatuh kembali dalam kesalahan dengan cara mendekatkan diri kepada Tuhan dan melakukan peribadatan yang sungguh-sungguh.
Tidak heran, pada akhirnya Daud dipulihkan dan dipakai Tuhan dalam rencana penebusanNya.
Lukas 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.13
Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
Jangan pernah mau membenarkan diri dihadapan manusia apalagi kepada Tuhan, jika hidup kita sempat tidak sejalan dengan Firman Tuhan maka datanglah kepada Tuhan, katakan apa adanya maka niscaya kita akan kembali dalam pembenaran Tuhan.
Tetap semangat. Jbu