WARISAN IMAN

WARISAN IMAN 

(2 Timotius 1:5)”Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.”

(Pdt. Billy Graham USA) “Warisan terbesar yang dapat diwariskan seseorang kepada anak dan cucunya bukanlah uang atau benda materi lainnya yang terkumpul dalam hidupnya, melainkan warisan karakter dan keyakinan.”

PENDAHULUAN
(Amsal 13:22) Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya, tetapi kekayaan orang berdosa disimpan bagi orang benar.
Kecenderungan manusia ingin mewariskan kekayaan, jabatan dan semua perkara-perkara yang tidak kekal. Kalau kita sudah mewariskan iman kepada keluarga tidak perlu takut, Tuhan beri jaminan yaitu kekayaan orang berdosa disimpan bagi orang benar.

1. ARTI MEWARISKAN
Mewariskan sesuatu, jadi teladan, memberi bekal untuk hari esok generasi yang akan datang, proses pembelajaran untuk anak-cucu kita. Mewariskan sikap “melakukan sesuatu yang terbaik” Mewariskan kebiasaan “memberikan yang terbaik” untuk Tuhan dan orang lain. (Kol 3:23)
(Luk 10:41) “…Maria telah memilih bagian yang terbaik”, yang tidak dapat hilang darinya = abadi= kekal).

2. ARTI WARISAN IMAN
(2 Tim 1:3-5) Nenek dan ibunya Timotius telah mewariskan warisan iman, sehingga Timotius punya iman yang tulus ihlas, jadi bukan sekedar membekali begitu saja.
a. “Bagian yang terbaik” dlm konteks memper-bandingkan antara sikap Maria dan Martha, lebih mengutamakan pelayanan yang bersifat pribadi dengan Yesus dibandingkan dengan pelayanan yang bersifat makan-minum (Roma 14:17) Pelayanan yang berkualitas/ punya nilai Kerajaan Allah. 
b. (Yoh 11:20-44) Martha bingung, gelisah; Kepercayaannya labil dan tidak beriman akan kebangkitan orang mati, tetapi Maria lebih tenang, Maria tersungkur di kaki Yesus, Maria lebih percaya akan kebangkitan dan sikap Maria lebih dapat menyentuh hati Yesus (sebab sangat berkenan)
c. (Luk 10:39) Maria duduk dekat kaki Yesus dan terus mendengarkan perkataannya. Artinya rendah hati dan suka mendengar Firman Allah. Dapat memanfaatkan kesempatan yang terbaik secara rohani, sebab tidak tiap hari Yesus datang ke rumah Maria dan Martha.
d. Sesuatu yang kekal-abadi (Kol 3:1-2) diulang 2x “pikirkanlah dan cari perkara yang di atas” (Yak 1:17)

PENUTUP
(Efesus 6:8) Mulai sekarang jangan hanya melakukan sesuatu untuk kepentingan diri sendiri/ keluarga sendiri/ gereja sendiri tapi juga dapat mewariskan sesuatu yang berguna (baik) bagi generasi yang akan datang. Jadi kita harus hidup lebih taat kepada Tuhan sehingga dapat mewariskan iman dan nilai-nilai hidup yang sesuai dengan Firman Allah. 
#METPAGISAHABAT
Semangat penuh harapan🔥

Postingan Populer