luk 9 :22
Search
Beranda Berita Layanan Mimbar Agama Unit Kerja Kolom Pojok Gusmen Profil Galeri
SEARCH
Ketik di sini
Rekomendasi Keywords:
Gusmen Haji 2023 Hari Santri Pesantren Islam Sidang Isbat Halal
Beranda Kristen
Mimbar Kristen
Kebangkitan Yesus Menghasilkan Terobosan
Kontributor
Penulis
Minggu, 9 April 2023 · 08:17 WIB
post-title
Pdt.Christian Rimbo, Gembala Sidang Gereja Berita Injil Antiokhia Jakarta
Sebagaimana layaknya hari-hari besar Kristiani lainnya, Hari Paskah juga dirayakan meriah oleh gereja di seluruh dunia dengan berbagai acara, pertunjukan, permainan, lomba dan lain sebagainya.
Pada Hari Paskah, kita memperingati kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, sebagaimana yang telah dikatakan-Nya di dalam Injil Luk 9:22: Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga."
Sah-sah saja, bila Hari Paskah dirayakan dengan meriah didasari pemahaman bahwa kebangkitan Yesus Kristus merupakan peristiwa yang amat sangat penting terhadap iman kepercayaan dan sangat berdampak bagi umat percaya dalam menjalani kehidupan di dunia agar tidak hanya sekadar hidup yang biasa-biasa saja; sebaliknya umat percaya harus dapat memiliki kesaksian hidup yang mencerminkan perubahan yang signifikan dalam segala aspek kehidupan sehingga dapat menunaikan tugas pokok dan fungsi sebagai garam, terang dan bintang-bintang di dunia yang bercahaya di tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini (Fil 2:15).
Oleh dan untuk maksud di atas, seyogyanya lah setiap umat percaya memiliki pengalaman perjumpaan pribadi dengan Tuhan Yesus yang demi menebus dan mengampuni semua dosanya, Dia rela mati di kayu salib, dikuburkan dan dibangkitkan pada hari yang ketiga.
Karena itu, melalui peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus, tidak hanya meneguhkan iman percaya kita kepada Yesus sebagai Tuhan yang benar dan hidup, yang tak terbatas dan tidak dapat dibatasi oleh kuburan yang sekalipun sudah ditutupi dengan batu yang besar, namun kuasa Allah membangkitkan Dia dan batu besar penutup kuburan digulingkan, Yesus bangkit dan keluar dari kuburan tersebut untuk menyatakan diri dan meneguhkan iman murid-murid-Nya.
Peristiwa Kebangkitan Yesus mengandung suatu kuasa yang dapat menghasilkan terobosan hidup dalam berbagai aspek di berbagai area kehidupan nyata setiap umat percaya. Dengan terobosan hidup yang terjadi maka umat percaya dapat mengalami transformasi secara spektakuler, peningkatan iman yang signifikan dan percepatan proses pembentukan bejana semakin cepat terwujud nyata.
Bila hal demikian terjadi, kita pasti akan tampil beda, hidup kita tidak pernah akan sama lagi, sebaliknya dalam mengarungi perjalanan hidup di dunia yang penuh dengan masalah, tantangan dan rintangan, kita tetap dapat bertahan, menjadi saksi yang ampuh dan ajaib, menjadi duta-duta Kristus yang misioner, dan dapat meraih kemenangan dalam berbagai aspek kehidupan bagi kemuliaan nama Tuhan.
Banyak hal yang sebelumnya sulit dimengerti, kini menjadi memahami.
Banyak masalah yang tak kunjung peroleh solusi, kini satu persatu teratasi.
Banyak kecemasan, kekhawatiran dan ketakutan yang mewarnai kehidupan sebelumnya, kini dapat beroleh keteguhan, ketakutan sirna hingga dapat menikmati ketenangan hidup di dalam dan bersama Tuhan.
Bahkan hidup lama yang hampir hilang fokus dan tujuan, kini hidup menuruti kehendak dan panggilan Tuhan sehingga tidak akan mudah-mudah menyerah sebelum tercapai tujuan Tuhan.
Melalui Momen Paskah ini, mari belajar dan terima terobosan hidup agar transformasi hidup dapat terjadi, kesaksian hidup efektif, misi dan tujuan hidup semakin jelas, hidup semakin berarti, bernilai dan berdampak.
Dengan demikian, kita dapat menjalani sebuah kehidupan yang sesuai dengan kehendak dan tujuan Tuhan, menyenangkan hati Tuhan dan berkenan kepada-Nya dalam mengemban tugas dan amanat Agung-Nya.
Kebangkitan Yesus Menghasilkan Terobosan dalam segala aspek kehidupan, antara lain:
1. Terobosan dalam Pengenalan Akan Yesus dengan Tepat dan Benar.
Selama kurang lebih 3,5 tahun mengikut Yesus kemanapun Dia melayani, menyaksikan bagaimana Yesus bekerja, mengajar, menolong, menghibur, mengusir setan, melakukan banyak mukjizat, tidak menjamin para murid telah mengenal Yesus dengan tepat dan benar.
Mungkin ada diantara mereka yang begitu kagum, menginginkan juga kuasa dan pengurapan yang sama seperti sang Guru dan tentu saja, mereka merindukan Yesus selalu ada bersama-sama mereka, untuk menjadi Pembimbing, Pelatih dan Guru.
Namun, saat Yesus ditangkap, disalibkan, mati, dikuburkan, seolah-olah Yesus akan selamanya terkubur. Padahal, Yesus tidak hanya satu kali saja mengingatkan mereka akan hal ini, bahwa Dia harus mati, dikuburkan dan dibangkitkan.
Apakah mereka kurang menangkap apa maksud Yesus? Atau mereka memilih meragukan dan menyangkal bahwa hal itu bisa terjadi? Yang mereka inginkan adalah Yesus harus ada, selalu ada dan tidak boleh mati.
Mereka memiliki “pengenalan sendiri” akan Yesus atau Yesus “versi mereka.” Itulah sebabnya, saat Yesus mati dan dikuburkan, pengenalan yang kurang jelas terkuak, iman percaya mereka merosot ke titik nadir, dan semua yang baik yang di impartasikan Yesus seolah-olah ikut tersegel di dalam kubur tersebut, harapan mereka pupus lenyap. Kuburan ibarat Dead End, jalan buntu, kebuntuan, final.
Matius 27:61 Tetapi Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ duduk di depan kubur itu.
Mengacu kepada ayat di atas terlihat, mungkin karena sedih ditinggal pergi Yesus, merasa kehilangan, atau bingung, bimbang dan tak habis pikir maka Maria Magdalena dan Maria yang lain duduk di depan kuburan. Jika saja kita berada di sana, kita akan mengingatkan mereka agar jangan meratap berkepanjangan, jangan termenung dan duduk di depan kuburan, karena kuburan itu hanya tempat transit mayat Yesus, bukan alamat final bagi-Nya berhubung Dia telah mengatakan akan bangkit dari kematian pada hari yang ketiga.
Tetapi faktanya, memang sesuai dengan apa yang Yesus telah sampaikan kepada para murid semasa Dia hidup, ya memang Dia harus mati dan dikuburkan, tetapi DIA JUGA AKAN DIBANGKITKAN. Dia tidak hanya sekadar berbicara, Dia membuktikannya. Dia benar-benar bangkit. Kubur itu menjadi kubur kosong, batu besar penutupnya telah terguling, tidak ada siapa-siapa lagi di dalamnya.
Namun para murid, maupun para perempuan yang ikut menyaksikan kematian Yesus, belum benar-benar menangkap apa maksud Yesus saat Dia berkata bahwa Dia harus mati dan dibangkitkan.
Melihat batu yang sudah terguling, masuk ke dalam melihat mayat Yesus sudah tidak ada di sana, mereka pun masih bingung, termangu-mangu.
Bahkan Maria Magdalena, melihat kubur kosong, tidak teringat akan Yesus bangkit, dia berpikir mayat Yesus dicuri orang, menambah kepanikannya.
Yohanes 20:2 Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan."
Lukas 24:1-7
24:1 tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka. 2 Mereka mendapati batu sudah terguling dari kubur itu, 3 dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus. 4 Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu, tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan. 5 Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? 6 Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, 7 yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga."
Apa relevansinya dalam kehidupan kita masa kini?
Sama halnya dengan kehidupan kerohanian kita. Jika belum memiliki pengenalan yang tepat dan benar akan Tuhan Yesus, maka kita akan melihat segala kejadian tidak mengenakkan, masalah, pergumulan, tantangan, menjadi sebuah jalan buntu. Kita mengadopsi pandangan pesimistis, yang melihat gelas setengah kosong.
Ini bisa juga terjadi ketika kita kehilangan sosok penting dalam kehidupan, terutama orang yang dikasihi seperti pasangan hidup, anak, orang tua, mentor rohani. Kita bisa jadi terus hidup di masa lalu, meratapi terus apa yang sudah terjadi.
Mau sampai kapan terus meratapi, seperti orang yang tidak berpengharapan? Tidak bisa bekerja dengan maksimal, prestasi menurun, tidak ada semangat, istilah kerennya tidak move on. Alasannya terlihat wajar, masuk akal, kehilangan sosok penting dan dikasihi, sehingga menjadi patah semangat.
Sama seperti para murid kala itu, bak ayam kehilangan induknya. Tetapi jika pola pikir pesimistis itu terus ada, pengenalan kita akan Tuhan Yesus kurang akurat, maka terkesan tidak ada bedanya Tuhan Yesus dengan pendiri agama lain, yang meninggal lalu menetap final di kuburan dan sudah selesai.
Tetapi kebangkitan Tuhan Yesus adalah fakta 100%, bukan dongeng. Dia hidup, bangkit dari kematian, seperti yang sudah dikatakan-Nya. Ini menunjukkan bahwa Dia adalah 100% Tuhan, Tuhan yang hidup dan benar.
1 Korintus 15:17-20 Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.18 Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus. 19 Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia. 20 Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.
Jika kita sungguh-sungguh mengerti dan mengenal Tuhan Yesus dengan tepat dan benar, sesungguhnya Dia adalah Tuhan yang telah bangkit dari kematian, Tuhan yang hidup dan benar, maka kita akan menjadi pribadi yang berbeda sama sekali. Pola pikir kita benar-benar diperbaharui. Kebangkitan Yesus membawa kita:
Dari tidak berpengharapan menjadi penuh pengharapan.
Dari keputusasaan menjadi bergairah, punya masa depan.
Dari kesedihan, tidak lagi berlarut dalam kesedihan, malah bisa bersukacita.
Dari tidak memiliki semangat akan hidup menjadi bersemangat menyala-nyala.
2 Petrus 3:18 Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.
Jangan terus menatap kepada besarnya masalah yang dihadapi, jangan juga menatap kepada batu besar penutup kuburan yang memang sendiri tak mampu menggeser apalagi menggulingkannya, jangan lagi terus menatap kepada kuburan yang sebenarnya sudah kosong itu, jangan terus menatap kepada situasi kondisi.
Bila mata terus menatap kepada hal-hal demikian, kita bisa menjadi putus asa, kecewa, tak berdaya, namun sekali mendekat lalu menengadah ke atas, batu besar penutup kuburan telah terguling, kuburan telah kosong karena Tuhan Yesus telah bangkit dari kematian sesuai dengan yang telah dikatakan-Nya.
Markus 16:1-4 Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus. 2 Dan pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur. 3 Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Siapa yang akan menggulingkan batu itu bagi kita dari pintu kubur?" 4 Tetapi ketika mereka melihat dari dekat, tampaklah, batu yang memang sangat besar itu sudah terguling.
Mazmur 121:1-2 Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? 2 Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.
Kenalilah dengan tepat dan benar Tuhan Yesus, Dia telah bangkit, Dia Tuhan yang hidup dan benar, Dia senantiasa setia, mengasihi, peduli dan sedia menolong kita dalam menghadapi setiap tantangan, rintangan, masalah dan pergumulan hidup setiap kita. Menengadahlah, arahkan pandangan ke atas kepada Tuhan Yesus dan kita selalu siap menolong dan menyelamatkan kita dengan sempurna.
Selalu ada jalan bagi Dia. Saat satu pintu tertutup, Dia pasti akan membuka pintu lainnya. Saat tidak ada pintu yang terbuka, Dia membukakan jendela. Tidak ada pintu dan jendela, langit-langit pun akan dibuka-Nya. Jalan-Nya sangat tidak terselami dan tidak terduga. Bagi Yesus, tidak ada yang sukar, tidak ada yang mustahil.
Kuasa kebangkitan Yesus menghasilkan terobosan dalam pengenalan kita akan Dia.
2. Terobosan dalam Menghadapi Masa Depan
Para murid yang karena kurang mengenal Yesus dengan tepat dan benar atau mengenal dengan tidak akurat, maka ketika Yesus mati, mereka benar-benar seperti ‘mati’ juga. Mati harapan, mati iman.
Secara jasmani masih hidup, masih bekerja, masih beraktivitas, tetapi mereka hanya sekadar menjalani saja.
Bisa jadi mereka merasa tidak ada kepastian untuk masa depan, semuanya tampak suram, bagaikan langit menjadi gelap di hari kematian Yesus.
Karena salah berpikir bahwa Yesus sudah mati berarti tamat segalanya, maka para murid memilih jalannya sendiri-sendiri. Mereka berpikir sudah tidak ada lagi guru, tidak ada mentor yang membimbing, menuntun, mengarahkan dan mengajar, jadi mereka mengambil keputusan sendiri.
Hal ini tercermin dari ketika Yesus dikuburkan, para murid menyadari kehidupan masih harus diteruskan sedangkan mereka sudah kehilangan pegangan dan kehilangan arah maka mereka kembali ke kehidupan lama, ke satu-satunya profesi yang mereka tekuni sebelumnya yaitu nelayan. Namun dalam kenyataan, mereka tidak menangkap apa-apa. Tidak ada keberhasilan, karena memang bukan itu tujuan hidup yang Tuhan tetapkan untuk mereka.
Yohanes 21:2-3 Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. 3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
Beda halnya jika sudah menerima dan mengalami terobosan dalam pengenalan yang benar akan Tuhan Yesus, bahwa Dia sudah bangkit seperti yang dikatakan-Nya, apa yang difirmankan-Nya ya dan amin, bahwa masa depan terjamin di dalam Dia, maka seharusnya mereka tidak akan lagi menjalani hidup dengan biasa-biasa saja apalagi menyimpang hingga kembali ke kehidupan dan profesi yang lama demi mengejar masa depan. Padahal Tuhan Yesus sudah membuat rancangan yang luar biasa untuk masa depan mereka.
Setelah bangkit dari antara orang mati, Tuhan Yesus menampakkan diri kepada mereka baik secara kolektif maupun personal, menguatkan hati dan iman mereka akan fakta bahwa Dia telah bangkit, Dia hidup, agar mereka dipulihkan dan mengenal Dia sebagai Tuhan yang hidup dan benar.
Setelah Petrus dipulihkan, dipenuhi Roh Kudus, lalu menjadi hamba dan alat Tuhan yang ajaib dan heran. Sekali Petrus berkhotbah 3.000 orang bertobat. Dia yang menyangkal Yesus, yang hidupnya seolah-olah tidak berpengharapan, namun sekali dipulihkan, dia menginjil, rela mati demi Injil, menurut sejarah dia rela disalib terbalik karena dia menganggap dirinya tidak layak mati disalib layaknya Tuhan Yesus.
Rasul Paulus yang memang bukan termasuk salah seorang dari 12 murid, tetapi dia juga akhirnya memiliki pengenalan yang akurat akan Kristus, dia meninggalkan pola pikirnya yang lama. Bahkan semua hal-hal yang dulu dia banggakan, dianggapnya tidak berharga jika dibandingkan dengan pengenalan akan Yesus.
Filipi 3:7-8 Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. 8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,
Filipi 3:10-11 Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa