MENGAPA PENDETA BISA STRES ?
MENGAPA PENDETA BISA STRES ?
PENDAHULUAN
Pelayanan itu luar biasa, tetapi juga bisa sulit. Merupakan suatu kegembiraan menjadi seorang pendeta dan melihat Tuhan bekerja dalam kehidupan orang-orang yang kita layani, tetapi ada kalanya itu merupakan suatu perjuangan.
Menurut survey Lifeway Research tantangan mental yang dihadapi dalam pelayanan, hampir setengah mengatakan keputusasaan (48%) gangguan (48%) dan stres (63%) muncul sebagai tantangan nomor satu bagi pendeta. Berikut adalah tiga area yang paling membuat pendeta stres.
1. KEUANGAN
Penting untuk diingat bahwa masing2 area ini memiliki sisi pribadi atau keluarga dan sisi pelayanan. Ya, ini tentang pendeta dan apa yang menyebabkan kita stres dalam pelayanan. Namun, kita tetap manusia, dan banyak dari kita memiliki pasangan, anak-anak, dan hal2 lain yang kita hadapi di luar peran sebagai pendeta.
Tidak banyak pendeta yang kaya, malah banyak di antaranya hidup pas-pasan, berjuang melawan utang, dan merasakan tekanan inflasi yang terus meningkat.
Keuangan gereja dapat menjadi beban bagi pendeta karena naik turunnya keuangan gereja karena anggota-anggota utamanya pindah atau menghadapi kesulitan keuangan. Silahkan baca (Lukas 12:24)
Semuanya akan baik-baik saja; Tuhan sudah mengaturnya. Dia akan menjagamu, keluargamu, dan gerejamu. Berusahalah untuk melunasi utang. Hiduplah sesuai kemampuanmu. Jadilah bijak. Dan percayalah kepada Tuhan.
2. HUBUNGAN
Orang-orang juga merupakan penyebab stres bagi pendeta. Sebagai seorang suami dan ayah dengan anak2 di rumah, sisi keluarga dari titik stres ini biasanya mencapai puncaknya di sekitar jelang natal atau tahun ajaran baru sekolah anak.
Sebagai seorang pendeta, ingst bahwa kita juga bisa membuat orang lain jadi stres. Jemaat kita adalah orang berdosa. Kita adalah orang berdosa, melayani dalam keadaan kita yang belum dimuliakan akan menimbulkan stres dan permusuhan dari waktu ke waktu.
Menggembalakan domba memang merepotkan, tetapi betapa istimewanya Tuhan memberi kita hak istimewa untuk memimpin dan mengasihi umat-Nya dengan penuh perhatian, Itu sepadan. Silahkan baca (Amsal 27:23) Domba mungkin mengganggu, lari, atau melakukan hal-hal bodoh. Itu akan membuat anda stres, tetapi itulah tujuan anda di sana.
3. WAKTU (Efesus 5:16)
Waktu adalah pemicu stres terakhir yang paling sering kita rasakan—baik dengan keluarga maupun di gereja.
Dan sebagai pendeta, jarang merasa ada cukup waktu dalam seminggu—apalagi sehari—untuk mempersiapkan khotbah, menangani tugas-tugas administratif, follow up jiwa baru, melakukan kunjungan, memberitakan Injil, dan sebagainya. Saya belum pernah bertemu seorang pendeta yang mengeluh karena memiliki terlalu banyak waktu.
Banyak dari kita yang menggunakan media sosial, dan hal itu tidak hanya membuat stres secara umum, tetapi juga dapat dengan mudah membuang-buang waktu.
PENUTUP
Meskipun keuangan, hubungan, dan waktu dapat menyebabkan stres yang signifikan bagi pendeta (dan anggotanya), jangan lupa bahwa melayani umat Tuhan sebagai pendeta merupakan hak istimewa. Itu mungkin tidak membuat anda kaya menurut standar duniawi. Beberapa orang mungkin membuat anda seperti mau gila, dan anda hampir selalu kekurangan waktu. Namun, itu sepenuhnya sepadan.
Ingat Yesus juga sudah menderita yang lebih parah daripada kita dan upahmu besar di Surga. Kiranya Roh Kudus menolong kita pendeta-pendeta.
#METPAGISAHABAT
Semangat penuh harapan🔥